Indonesia dikenal dengan beragam budaya
dan adat istiadat karena terdiri dari beribu-ribu pulau. Setiap propinsi di
Indonesia mempunyai senjata sebagai ciri khas dari daerah tersebut, diantanya
adalah keris. Keris adalah sejenis pedang tetapi lebih pendek yang berasal dari
Pulau Jawa. Keris pada zaman purba telah ditemukan antara abad ke-9 dan ke-14.
Selain digunakan sebagai senjata, kerus juga digunakan sebagai benda pusaka yang memiliki kekuatan
magis. Keris pada zaman dulu berfungsi sebagai senjata dalam duel atau
peperangan dan sebagai benda pelengkap sesaji. Pada zaman sekarang, keris lebih
merupakan benda aksesoris dalam berbusana yang memiliki sejumlah symbol budaya
atau menjadi benda koleksi yang dinilai dari segi estetikanya.
Pengunaan keris tersebar di seluruh
wilayah Indonesia khusunya pada masyarakat penghuni wilayah yang terpengaruh
oleh Majapahit seperti Jawa, Madura, Nusa Tenggara, Sumatera, pesisir
Kalimantan dan sebagian Sulawesi. Selama ini, asal-usul keris belum ditemukan
secara pasti darimana walaupun penyebutan istilah ‘keris’ telah tercantum dalam
prasasti pada abad ke-9 Masehi. Kajiannya didasarkan pada analisis figure di
relief candi atau patung. Mengenai fungsi keris dapat dilacak dari beberapa
prasasti dan laporan-laporan penjelajah asing ke Nusantara.
Keris pada zaman modern seperti sekarang
ini memperoleh bentuknya pada masa Majapahit. Tetapi relief di beberapa candi
seperti Candi Bahal sebagai bagian dari kerajaan Sriwijaya menunjukkan bahwa
pada abad ke-10 dan ke-11 keris modern sudah menemukan bentuknya. Selain itu,
uji karbon juga dilakukan pada keris temuan yang berasal dari Malang, Jawa
Timur yang hasil uji karbonnya menunjukkan bahwa keris tersebut berasal dari
abad ke-10 Masehi. Selain keris, contoh dari benda pusaka lainnya adalah batu
permata, batu akik, bilah, parang, dan masih banyak lagi. Batu permata sendiri pun mempunyai
ragam jenis dan fungsinya masing-masing, misalnya Alexandrite berfungsi untuk
menolong orang dalam memusatkan pikiran yang ada pada diri mereka sendiri,
memperbesar kemampuan untuk merasakan kebahagiaan dan meningkatkan rasa percaya
diri.
Sebagai pusaka, keris harus dirawat agar
tidak berkarat atau rusak. Ada beberapa tips
merawat pusaka keris yaitu mencuci pusaka/mutih. Mutih adalah bilah dan
warangan keris harus dicuci dari berbagai noda, karatan atau kotoran terlebih
dahulu. Kedua, mewarangi. Dalam proses mewarangi ada beberapa bahan yang
diperlukan yaitu air, jeruk nipis dan kesehatan. Gunakan air dari sumur dan
campurkan jeruk nipis ke dalam larutan warangan. Pada saat mewarangi, kondisi
badan harus sehat karena jika kita sedang dalam keadaan tidak sehat, kita bisa
mengeluarkan keringat yang akan mempengaruhi jalannya proses mutih dan
mewarangi. Hal-hal tersebut adalah beberapa tips merawat pusaka keris.
Beli Keris Boleh Mampir Kesini
Beli Keris Boleh Mampir Kesini
0 Response to "Keris Sebagai Benda Pusaka Indonesia"
Post a Comment