Kisah Detektif Sherlock Homes merupakan kisah yang banyak digilai oleh para penggemar dan telah berkali-kali difilmkan. Sherlock Homes merupakan Detektif yang begitu kontemporer, eksentrik, dan juga istimewa. Tokoh ini telah diperkenalkan pertama kalinya pada tahun 1887, namun ketenarannya masih belum meredup hingga saat ini. Kira-kira apakah yang sebenarnya membuat tokoh ini begitu istimewa di hati para penggemar ?
Sherlock Holmes dikenal sebagai tokoh Detective yang mempunyai pola pikir yang menarik. Cara berpikirnya yang out the box membuat detektive ini dapat memecahkan berbagai kasus yang rumit. Bahkan terkadang Sherlock Holmes lebih memilih untuk berbohong pada polisi maupun orang-orang lain yang memeliki kepentingan dengannya, menyamar, blusukan sana sini menyusup ke rumah orang lain, dan berbagai aktifitas yang tak pernah terpikirkan bagi beberapa orang.
Saat tengah menghadapi kasus rumit ia akan menjadi orang yang berbeda. Kehidupan pribadinya seakan tidak terurus sama sekali. Ruangan pribadinya berantakan, pola makannya tidak teratur, dan dapat menghabiskan cerutu dalam jumlah yang fantastis yang dapat meninggalkan asap tebal di ruangan pribadinya.
Namun dari semua keunikannya, tokoh ini ternyata telah menarik minat penulis yang bernama Maria Konnikova yang membuatnya untuk menulis buku yang berjudul: "Mastermind: How to think Like Sherlock Holmes". Buku ini ditulis bertujuan untuk membedah pola pikir Sherlock Holmes yang begitu Brilliant. Buku ini mengupas segala kebiasaan Sherlock dan melatih pikiran seseorang sehingga mendapatkan 'mindfulness' dalam diri kita sendiri. Dan cara ini dapat dilakukan oleh siapa saja bagi mereka yang memang sungguh-sungguh ingin melakukannya.
Mindfulnes disini memiliki arti 'berjalannya pola pikir manusia ketika tubuh berada dalam fase meditasi'. Maksudnya, bila kita membiasakan diri untuk melakukan meditasi selama minimal 15 menit dalam satu hari setiap harinya, pola ini akan melatih otak kita agar dapat berpikir menjadi lebih positif dan juga melatih emosi kita agar lebih berorientasi pada cara kita saat tengah menyelesaikan sesuatu. Dan pada akhirnya, kita akan terlatih untuk dapat berfikir secara mendalam, kreatif, dan juga lebih produktif.
Mindfulness ini sebenarnya merupakan tahap paling awal yang dilakukan oleh Sherlock Homes. Dan bisa dibilang merupakan dasar dari apa yang ia lakukan selama ini. Namun, hal ini juga ditambah dengan pola pikirnya yang cenderung lebih luas, praktis, dan juga lebih berorientasi pada hasil yang ada. Sherlock Holmes merupakan Detektif jenius yang dapat merekam banyak hal yang dipelajarinya secara cepat, kemudian menggunakan segala informasi yang telah diperolehnya sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan yang tepat. Namun, tentunya pada kenyataannya sangat sulit bila kita ingin agar dapat secerdik Sherlok Holmes. Namun, berikut ini dapat menjadi contekan Anda untuk berpikir layaknya Sherlock Holmes yang jenius ;)
1. Bersifat Selektif
Di dalam kehidupan kita sehari-hari tentunya kita selalu dihadapkan oleh berbagai hak yang menarik. Namun, tentunya kita akan kehabisan energi bila kita memperhatikan segalanya dalam satu waktu. Hal ini seperti yang sering dialami oleh Sherlock Holmes, ia bisa saja menerima banyak fakta yang menarik yang seakan menuntutnya untuk diteliti saat itu juga agar dapat dijadikan sebagai barang bukti. Pada saat ini biasanya otak kita akan memilih secara selektif dengan memperhatikan suatu alasan tertentu yang cenderung 'mengganjal'. Dan setelah kita menemukannya, kita pasti akan lebih memperhatikan pada satu hal tersebut yang telah menarik perhatian kita.
2. Berpikir Objektif
Ketika kita telah memiliki tujuan ataupun target tertentu, kita pasti akan menjadi lebih fokus terhadapnya. Dengan begitu biasanya kita akan lebih berfokus dengan apa yang kita punyai saat ini, apa yang berhubungan dengan tujuan dan fokus Anda, dan menjadi tidak bergeming dengan hal-hal yang tidak penting lalu akan cenderung bersifat objektif serta fokus kepada tujuan Anda.
3. Bersifat Inklusif
Bersifat Inklusif ini merupakan suatu keadaan kita untuk mengamati suatu hal secara keseluruhan secara luar dalam agar dapat mengambil keputusan yang cermat. Hal ini biasanya dilakukan pada saat kita dihadapkan untuk memilih salah satu untuk diperhatikan. Dengan begini, kita akan dibuat menjadi lebih cermat lebih dari sebelumnya.
4. Terlibat Sepenuhnya
Disinin kita diwajibnkan untuk terlibat seopenuhnya kepada apa yang telah kita kerjakan. Hal ini dilakukan agar mendapatkan berbagai hal pendukung yang biasanya akan muncul secara perlahan. Walaupun awalnya hal ini tidak begitu menyenangkan, namun hal ini penting dilakukan untuk mendapatkan hal-hal lain yang dapat mendukung apapun yang sedang kita butuhkan.
Berikut adalah cara-cara sederhana yang dapat kita latih dan kembangkan agar kita dapat berpikir seperti Sherlock Holmes.
Siapa yang tak kenal Sherlock Homes ? Tokoh Detektif ciptaan Sir Arthur Conan Doyle yang mempunyai pemikiran super jenius dan disertai dengan analisa yang teliti walau dihadapkan berbagai kasus yang rumit atau bahkan mustahil untuk dipecahkan. Kebanyakan orang kemudian bertanya-tanya bagaimana caranya agar dapat sejenius tokoh ini ? Atau bagaimana caranya agar bisa menjadi detektif yang jenisu bin cerdas sepertinya ?